omong kosong hati yang rindu



Teruntuk Ryfai
Bolehkah aku tidak menyembunyikan apa-apa lagi sekarang?
Aku ingin menebar semua rindu di jalan itu. Di jalan yang pernah selalu kita lalui. Tidak selalu bersama memang, tapi setidaknya aku tahu kau selalu melewatinya dan aku berharap bahwa aku juga akan.
Bolehkah aku menyuarakan segala sesuatu dengan sebenar-benarnya?
Bahwa aku berbohong mengenai perasaanku adalah benar. Bahwa aku memaksa melupakan adalah benar. Dan bahwa aku tidak rindu adalah bohong. Kau pasti tahu. Semoga.
Bolehkah aku menyimpan apa yang pernah ku punya darimu?
Berbicara ‘dulu’ memang melulu soal kita. Soal kau. Soal aku. Tapi itu tetap hanya ‘dulu’, kan? Semua tak akan membuat perubahan apa-apa bagimu. Mungkin (sangat mungkin). Tapi aku tetap ingin menyimpan rindumu yang dulu. Itulah satu-satunya yang tersisa.
Katamu, "Cinta adalah apa yang membuatmu bahagia"
Harus ku jawab apa pernyataanmu? Aku bahagia. Sungguh. Meskipun ini lebih terasa miris, aku ingin berbohong padamu bahwa aku bahagia.
Cinta mungkin memiliki tenggat waktu. Jika benar, maka tenggat waktumu untukku telah sampai dan aku untukmu belum. Seperti itulah kita kira-kira.
Bolehkah aku menanyakan dan menyatakan rindu?
Apakah kau rindu? Aku rindu. Ah aku tahu kau tidak. Tidak perlu dijawab.

Komentar

Postingan Populer