Mau Dikasih Judul Apa? #2

Lanjutan dari: Mau Dikasih Judul Apa? #1    
5
            Saat aku tergesa ingin sekali meninggalkan kampus pertanian, di tempat parkir sepeda di mana aku hendak memasukan bukuku ke dalam tas, tahukah kalian apa yang terjadi? Aku mendengar bunyi uang logam terjatuh. Itu adalah uang seratus rupiah dan aku hendak memungutnya. Aku sempat berfikir darimana datangnya uang logam ini? Apakah ada seseorang yang melempariku? Ketika aku tengah berjongkok memungut uang logam itu, tiba-tiba ada potongan kertas yang jatuh, sepertinya kertas itu terselip atau sengaja diselipkan dalam buku. Lalu aku membacanya setelah juga memungutnya. Isinya:

            Ini buat bayar denda Elia, satu minggu 2100 bukan? Kalau salah, datang lagi yaa.. 
            Astaga! Pikirku. Lalu aku membuka buku itu dan menemukan dua lembar uang ribuan yang diselipkan di dalamnya. Saat itu, tiba-tiba saja aku ingin tertawa. Yofa menepati janjinya untuk membayar denda buku yang dia pinjam dariku.
6
            Ini hari Sabtu, kuliah libur dan rasanya malas sekali pergi keluar sekalipun untuk mencari makan. Kamarku ada di lantai dua sebuah wisma. Wisma alias kos-kosan dua lantai ini selain tangganya terlalu tinggi (buatku) sehingga membuat cepat lelah untuk menaiki dan menuruninya juga memiliki lorong yang panjang. Setelah aku menuruni tangga, aku harus melewati lorong kamar yang panjang itu untuk menuju ke pintu keluar. Itu semua membuatku betah di atas sini.
            Aku sedang membenahi kamarku ketika aku menemukan lipatan kertas note yang  diselipkan Yofa ke dalam buku Keluarga Gerilya yang dipinjamnya dua hari yang lalu. Aku membaca ulang kalimat di dalamnya dan tersenyum. Aku merasa geli saat mengingat bagaimana Yofa meminta aku untuk  meminjamkan buku dan geli mengingat saat aku datang menagih buku itu. Aku lalu menyimpan kertas itu dalam sebuah kotak bermotif dan menyimpannya di samping tumpukan buku di atas meja kamarku. Saat itu aku tidak menyadari bahwasannya aku tengah mulai tertarik dengan pria bernamaYofa dan hanya bisa tertawa mengingat apa yng telah terjadi.
BERSAMBUNG

Komentar

Postingan Populer