Aku Terlalu Bodoh untuk Berkata 'Aku Rindu' #2



                Rei, kau kenapa? Apakah kau benar-benar tak merindukanku? Rei, jawablah. Jangan hanya memalingkan wajahmu. Jawablah, katakanlah kau merindukanku.
“tidak. Sama sekali tidak” jawabmu datar.
 “tentu saja tidak” aku mengulang jawabanmu. Kau tidak merindukanku. Kau katakan kau tidak merindukanku.
“baiklah, aku akan pergi lagi pekan  depan, semoga kau benar-benar tak merindukanku” Setelah hening menyelimuti perbincangan kita, aku memutusan pergi.
***  
Sepotong memori itu terus terngiang. Seharusnya  bukan itu yang ku katakana. Aku ingin berkata rindu. Tapi sungguh aku tak mengerti mengapa sampai bibirku lancang tak mengucap kalimat itu dan beranjak pergi begitu saja. Rei, aku rindu. Aku tak yakin apakah kau tahu aku rindu.
Rei, kau katakana kau tak rindu? Aku sungguh berharap kau rindu. Apakah rindu yang tersimpan di laci-laci matamu itu bukan milikku? Aku sangat berharap itu untukku, Rei. Kenapa kau katakan tidak?
Rei, Apakah aku harus pergi tanapa kepastian lagi? Apakah kau benar-benar tlah melupakan ku? Kau bohong Rei! Kau masih mencintaiku. Kau-mencintai-ku. Waktu akan mengungkap semua. Pasti.
Tapi aku sudah jenggah Rei. Aku bosan menunggu. Aku bosan mencari apa yang membuatmu seperti ini. Aku ingin tahu bahwa kau merindukanku. Katakan saja itu. Maka aku akan pergi tidak dengan kehampaan seperti ini.
               
Aku menatap entah apa, sesuatu di luar kaca jendela kereta yang melaju kencang, berharap bisa menemukan bayangmu di sana.

Komentar

selvydesiana mengatakan…
Aku banget ini

Postingan Populer